kakeriun.com, 3 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Tom Cruise, lahir sebagai Thomas Cruise Mapother IV pada 3 Juli 1962 di Syracuse, New York, adalah salah satu aktor dan produser paling ikonik dalam sejarah perfilman Hollywood. Dengan karir yang mencakup lebih dari empat dekade, Cruise telah membintangi film-film yang meraup lebih dari US$12 miliar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu bintang box office terlaris sepanjang masa. Dikenal karena dedikasinya dalam melakukan aksi berbahaya tanpa pemeran pengganti, kemampuan aktingnya yang serba bisa, dan keterlibatannya dalam Gereja Scientology, Cruise telah menciptakan warisan yang tak terhapuskan di industri hiburan. Artikel ini akan membahas secara rinci dan profesional sejarah hidup, masa kecil, perjalanan karir, kehidupan pribadi, serta pengaruh Tom Cruise hingga tahun 2025.
Masa Kecil dan Latar Belakang
Keluarga dan Tantangan Awal
Tom Cruise lahir dari pasangan Thomas Cruise Mapother III, seorang insinyur elektro, dan Mary Lee Pfeiffer, seorang guru pendidikan khusus. Ia memiliki tiga saudara perempuan: Lee Anne, Marian, dan Cass. Keluarga Cruise adalah keturunan Inggris, Jerman, dan Irlandia, dan mereka menjalani kehidupan sederhana namun penuh tantangan. Masa kecil Cruise tidaklah mudah; ia sering berpindah-pindah tempat tinggal karena pekerjaan ayahnya, menghadiri 15 sekolah berbeda di Amerika Serikat dan Kanada sebelum usia 14 tahun. Perpindahan ini membuatnya sulit menyesuaikan diri dan membentuk hubungan yang stabil dengan teman-temannya.
Hubungan Cruise dengan ayahnya juga penuh konflik. Ia pernah menggambarkan ayahnya sebagai sosok yang kasar dan temperamental, sering kali melakukan kekerasan fisik terhadapnya. Ketika Cruise berusia 12 tahun, orang tuanya bercerai, dan ia bersama ibu dan saudara-saudaranya meninggalkan ayahnya. Mary Lee Pfeiffer kemudian menikah lagi dengan Jack South, yang menjadi figur ayah yang lebih suportif bagi Cruise. Perceraian ini memperburuk kondisi keuangan keluarga, memaksa Cruise dan saudara-saudaranya bekerja paruh waktu untuk membantu ibunya.
Tantangan Disleksia
Salah satu tantangan terbesar Cruise selama masa kecil adalah disleksia, gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca dan menulisnya. Ia mengaku kesulitan membaca hingga dewasa, yang membuatnya merasa terisolasi di sekolah dan sering menjadi sasaran ejekan teman-temannya. Namun, Cruise menemukan pelarian melalui aktivitas ekstrakurikuler seperti olahraga dan teater. Ia aktif dalam sepak bola, baseball, basket, hoki es, dan gulat selama masa SMA, yang membantunya menyalurkan energinya secara positif.
Pada usia 14 tahun, Cruise sempat bercita-cita menjadi pastor dan bergabung dengan seminari Fransiskan di Cincinnati karena didikan keluarga Katolik yang taat. Namun, ia meninggalkan cita-cita ini setelah menemukan minatnya dalam akting. Ketertarikannya pada dunia seni peran mulai muncul saat ia bergabung dengan klub teater di SMA Glen Ridge, New Jersey, di mana ia tampil dalam produksi musikal Guys and Dolls. Pengalaman ini membangkitkan hasratnya untuk mengejar karir di Hollywood.
Awal Karir: Langkah Pertama di Hollywood 
Debut dan Peran Awal (1981–1983)
Setelah lulus SMA pada 1980, Cruise memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan formal dan pindah ke New York untuk mengejar karir akting. Ia mengambil kelas teater singkat di New York University, tetapi segera pindah ke Los Angeles untuk mengikuti audisi. Debut layar lebarnya terjadi pada 1981 dengan peran kecil dalam film drama romansa Endless Love, di mana ia beradu akting dengan Brooke Shields. Pada tahun yang sama, ia tampil dalam film Taps sebagai kadet militer, menunjukkan intensitas emosional yang menarik perhatian kritikus.
Terobosan besar Cruise datang pada 1983 dengan peran utama dalam film komedi romansa Risky Business. Ia memerankan Joel Goodson, seorang remaja yang terlibat dalam petualangan liar dengan seorang pekerja seks bernama Lana (Rebecca De Mornay) saat orang tuanya pergi. Adegan ikonik di mana Cruise menari dengan pakaian dalam sambil menyanyikan lagu “Old Time Rock and Roll” menjadi momen budaya pop yang legendaris. Film ini sukses secara komersial dan kritis, meraup US$63 juta dengan anggaran US$6 juta, serta membuat Cruise mendapatkan nominasi Golden Globe pertamanya untuk Aktor Terbaik – Film Musikal atau Komedi. Risky Business menandai Cruise sebagai bintang muda yang menjanjikan.
Menjadi Idola Generasi (1986–1989) 
Pada 1986, Cruise mengukuhkan statusnya sebagai bintang Hollywood dengan peran sebagai Pete “Maverick” Mitchell dalam Top Gun, sebuah film drama aksi yang disutradarai oleh Tony Scott. Film ini, yang mengisahkan seorang pilot Angkatan Laut AS yang berlatih di sekolah elit Top Gun, menjadi fenomena global, meraup US$357 juta dan menjadi film terlaris pada tahun tersebut. Penampilan karismatik Cruise, ditambah chemistry-nya dengan Kelly McGillis, menjadikannya idola generasi. Soundtrack film, termasuk lagu “Take My Breath Away” oleh Berlin, memenangkan Academy Award dan Golden Globe.
Setelah Top Gun, Cruise mulai mengeksplorasi peran yang lebih beragam untuk membuktikan kemampuan aktingnya. Pada 1986, ia beradu akting dengan Paul Newman dalam The Color of Money, sebuah drama tentang dunia biliar yang disutradarai oleh Martin Scorsese. Penampilannya sebagai pemain biliar muda yang ambisius mendapat pujian kritis. Pada 1988, ia membintangi Rain Man bersama Dustin Hoffman, sebuah drama tentang hubungan dua bersaudara yang menghadapi tantangan autisme. Film ini memenangkan Academy Award untuk Film Terbaik, dan penampilan Cruise sebagai Charlie Babbitt dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam karir awalnya.
Puncak pengakuan kritis datang pada 1989 dengan Born on the Fourth of July, di mana Cruise memerankan Ron Kovic, seorang veteran Perang Vietnam yang menjadi aktivis anti-perang setelah lumpuh akibat luka perang. Disutradarai oleh Oliver Stone, film ini menunjukkan sisi dramatis Cruise yang mendalam. Ia memenangkan Golden Globe untuk Aktor Terbaik – Film Drama dan menerima nominasi Academy Award pertamanya untuk Aktor Terbaik. Peran ini menandai transisi Cruise dari bintang aksi menjadi aktor serius yang mampu menangani peran kompleks.
Puncak Karir: Bintang Aksi dan Aktor Serba Bisa (1990-an)
Dominasi Box Office
Dekade 1990-an adalah periode keemasan bagi Cruise, di mana ia membintangi serangkaian film sukses secara komersial dan kritis. Pada 1990, ia membintangi Days of Thunder, sebuah drama balap mobil yang reuni dengan sutradara Top Gun, Tony Scott. Meskipun menerima ulasan beragam, film ini tetap sukses di box office. Pada 1992, ia memerankan pengacara militer Letnan Daniel Kaffee dalam A Few Good Men, beradu akting dengan Jack Nicholson. Adegan konfrontasi ikonik dengan dialog “I want the truth!” menjadi salah satu momen paling dikenang dalam sejarah film. Film ini meraup US$243 juta dan memperkuat reputasi Cruise sebagai aktor serba bisa.
Pada 1993, Cruise membintangi The Firm, sebuah thriller hukum berdasarkan novel John Grisham, yang menjadi salah satu film terlaris tahun itu. Pada 1994, ia memerankan vampir Lestat dalam Interview with the Vampire, sebuah adaptasi novel Anne Rice. Meskipun awalnya dianggap tidak cocok untuk peran tersebut, penampilan Cruise sebagai vampir karismatik dan kejam mendapat pujian, membuktikan kemampuannya menangani peran yang tidak biasa.
Franchise Mission: Impossible dan Peran Ikonik
Pada 1996, Cruise meluncurkan franchise yang akan menjadi salah satu warisan terbesarnya: Mission: Impossible. Ia memerankan Ethan Hunt, seorang agen mata-mata IMF, dalam film aksi mata-mata yang disutradarai oleh Brian De Palma. Cruise tidak hanya membintangi tetapi juga menjadi produser melalui perusahaan produksinya, Cruise/Wagner Productions, yang didirikan bersama Paula Wagner pada 1993. Film ini sukses besar, meraup US$457 juta, dan memulai waralaba yang berlangsung hingga 2025. Dedikasi Cruise untuk melakukan aksi berbahaya sendiri, seperti bergelantungan di gedung atau melompat dari helikopter, menjadi ciri khas seri ini.
Pada tahun yang sama, Cruise membintangi Jerry Maguire, sebuah drama romansa olahraga yang disutradarai oleh Cameron Crowe. Perannya sebagai agen olahraga yang menghadapi krisis moral menghasilkan nominasi Academy Award keduanya untuk Aktor Terbaik dan memenangkan Golden Globe keduanya. Dialog “You complete me” menjadi momen budaya pop yang ikonik.
Pada 1999, Cruise berkolaborasi dengan Stanley Kubrick dalam Eyes Wide Shut, sebuah thriller erotis yang dibintangi bersama istrinya saat itu, Nicole Kidman. Meskipun kontroversial, film ini menunjukkan kesiapan Cruise untuk mengambil risiko artistik. Pada tahun yang sama, ia membintangi Magnolia karya Paul Thomas Anderson, memerankan pembicara motivasi yang karismatik namun bermasalah. Penampilan ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam karirnya, menghasilkan Golden Globe ketiganya untuk Aktor Pendukung Terbaik dan nominasi Academy Award ketiganya.
Abad 21: Bintang Aksi dan Produser
Kolaborasi dengan Steven Spielberg
Memasuki abad ke-21, Cruise terus mendominasi box office dengan film-film aksi dan fiksi ilmiah. Pada 2001, ia membintangi Vanilla Sky, sebuah remake thriller psikologis yang disutradarai oleh Cameron Crowe, yang menunjukkan sisi eksperimentalnya. Pada 2002, ia berkolaborasi dengan Steven Spielberg dalam Minority Report, sebuah film fiksi ilmiah tentang sistem keadilan berbasis prediksi. Film ini mendapat pujian atas visi futuristiknya dan penampilan intens Cruise.
Pada 2003, Cruise memerankan samurai modern dalam The Last Samurai, sebuah epik sejarah yang disutradarai oleh Edward Zwick. Ia menghabiskan dua tahun belajar budaya Jepang dan seni pedang untuk peran ini, menunjukkan dedikasinya pada keaslian. Film ini meraup US$456 juta dan mendapat nominasi Academy Award untuk kategori teknis. Pada 2005, ia kembali bekerja dengan Spielberg dalam War of the Worlds, sebuah adaptasi novel H.G. Wells yang meraup US$591 juta di seluruh dunia.
Ekspansi Franchise Mission: Impossible
Franchise Mission: Impossible terus berkembang dengan sekuel-sekuel seperti Mission: Impossible II (2000), Mission: Impossible III (2006), Ghost Protocol (2011), Rogue Nation (2015), Fallout (2018), dan Dead Reckoning Part One (2023). Setiap film menampilkan aksi yang semakin berani, seperti Cruise memanjat Burj Khalifa di Ghost Protocol atau berpegangan pada pesawat yang lepas landas di Rogue Nation. Dedikasinya untuk melakukan aksi sendiri telah meningkatkan standar adegan aksi di Hollywood. Hingga 2025, Cruise sedang mengerjakan Mission: Impossible 8, yang dijadwalkan rilis pada Mei 2025.
Peran Non-Aksi dan Tantangan
Meskipun dikenal sebagai bintang aksi, Cruise terus mengambil peran yang beragam. Pada 2004, ia memerankan pembunuh bayaran dalam Collateral, sebuah thriller kriminal yang disutradarai oleh Michael Mann, menunjukkan sisi gelapnya yang memukau. Pada 2008, ia tampil dalam komedi satir Tropic Thunder sebagai produser film yang eksentrik, mendapat pujian atas transformasinya yang lucu. Pada tahun yang sama, ia memerankan Claus von Stauffenberg dalam Valkyrie, sebuah drama sejarah tentang rencana pembunuhan Hitler.
Namun, tidak semua proyek Cruise sukses. Film seperti Knight and Day (2010), Oblivion (2013), dan The Mummy (2017) menerima ulasan beragam, meskipun tetap menghasilkan keuntungan. Edge of Tomorrow (2014), sebuah film fiksi ilmiah tentang lingkaran waktu, awalnya kurang sukses di box office tetapi kemudian dianggap sebagai klasik modern berkat penampilan Cruise sebagai Letkol Bill Cage.
Kembali ke Top Gun
Pada 2022, Cruise kembali memerankan Maverick dalam Top Gun: Maverick, sekuel yang telah lama ditunggu-tunggu. Film ini menjadi fenomena global, meraup hampir US$1,5 miliar dan menjadi film terlaris dalam karir Cruise. Top Gun: Maverick menerima enam nominasi Academy Award, termasuk Film Terbaik, dan memenangkan satu untuk Suara Terbaik. Penampilan Cruise dipuji karena menggabungkan nostalgia dengan intensitas modern, dan film ini dianggap sebagai salah satu sekuel terbaik sepanjang masa. Dedikasinya untuk syuting adegan penerbangan secara realistis, termasuk melatih aktor lain untuk menerbangkan jet tempur, mendapat penghargaan khusus dari Angkatan Laut AS berupa Penghargaan Layanan Publik Terhormat pada Desember 2024.
Kehidupan Pribadi
Pernikahan dan Keluarga
Kehidupan pribadi Cruise sering menjadi sorotan media. Ia menikah tiga kali:
-
Mimi Rogers (1987–1990): Rogers memperkenalkan Cruise pada Scientology, yang kemudian menjadi bagian penting dari hidupnya.
-
Nicole Kidman (1990–2001): Cruise dan Kidman bertemu saat syuting Days of Thunder dan mengadopsi dua anak, Isabella dan Connor. Pernikahan mereka berakhir karena perbedaan keyakinan dan jadwal yang sibuk.
-
Katie Holmes (2006–2012): Cruise dan Holmes memiliki seorang putri, Suri, yang lahir pada 2006. Pernikahan mereka berakhir dengan perceraian yang dipublikasikan secara luas, dengan Holmes mendapatkan hak asuh penuh atas Suri. Media melaporkan bahwa Scientology menjadi faktor utama dalam perceraian ini.
Cruise dikenal menjaga privasi anak-anaknya, meskipun hubungannya dengan Suri dilaporkan terbatas sejak perceraian. Pada 2024, Suri merayakan kelulusan SMA-nya, dan Cruise dikabarkan tidak hadir, memicu spekulasi tentang hubungan mereka.
Scientology dan Kontroversi
Cruise adalah pendukung vokal Gereja Scientology sejak 1980-an, mengkreditkan organisasi ini karena membantunya mengatasi disleksia melalui metode belajar khusus. Namun, keterlibatannya telah memicu kontroversi, termasuk kritik terhadap praktik Scientology dan pengaruhnya terhadap kehidupan pribadinya. Pada 2005, wawancaranya dengan Oprah Winfrey, di mana ia meloncat di sofa sambil mengungkapkan cinta pada Katie Holmes, menjadi momen viral yang memicu ejekan. Pernyataannya tentang psikiatri dan obat-obatan antidepresan juga menuai kritik dari komunitas medis.
Hobi dan Lisensi
Cruise adalah penggemar penerbangan dan telah memiliki lisensi pilot sejak 1994. Ia juga memiliki lisensi untuk terjun payung, menyelam, menjadi nahkoda kapal, dan bahkan lisensi real estat. Pada 2006, Japan Memorial Day Association menetapkan 10 Oktober sebagai “Hari Tom Cruise” di Jepang karena kunjungannya yang sering ke negara tersebut.
Pengaruh dan Warisan
Prestasi dan Penghargaan
Cruise telah menerima berbagai penghargaan, termasuk:
-
Tiga Golden Globe Awards: Born on the Fourth of July (1989), Jerry Maguire (1996), dan Magnolia (1999).
-
Empat nominasi Academy Award: Tiga untuk Aktor Terbaik (Born on the Fourth of July, Jerry Maguire) dan satu untuk Aktor Pendukung (Magnolia).
-
Honorary Palme d’Or di Festival Film Cannes (2022).
-
Penghargaan Layanan Publik Terhormat Angkatan Laut AS (2024).
Ia juga memegang Guinness World Record untuk film terlaris berturut-turut dengan pendapatan lebih dari US$100 juta antara 2012 dan 2018. Forbes menobatkannya sebagai selebritas paling berpengaruh di dunia pada 2006, dan majalah People menamainya Pria Terseksi di Dunia pada 1990 serta Orang Terindah pada 1997.
Dampak pada Industri Film
Cruise telah mengubah standar adegan aksi di Hollywood dengan dedikasinya untuk melakukan stunt sendiri, meningkatkan ekspektasi penonton terhadap realisme. Sebagai produser, ia telah memproduksi lebih dari 15 film melalui Cruise/Wagner Productions, termasuk seluruh seri Mission: Impossible. Kemampuannya untuk tetap relevan selama empat dekade menunjukkan fleksibilitas dan ketahanan yang luar biasa.
Pengaruhnya juga terlihat dalam budaya pop, dengan karakter seperti Maverick dan Ethan Hunt menjadi ikon global. Top Gun: Maverick membuktikan bahwa Cruise tetap menjadi daya tarik box office di usia 60-an, sebuah prestasi langka di industri yang didominasi oleh aktor muda.
Filantropi
Cruise dikenal karena sumbangannya untuk amal, termasuk program sosial yang terkait dengan Scientology, seperti pusat rehabilitasi narkoba dan inisiatif pendidikan. Ia juga mendukung organisasi seperti Children’s Hospice and Palliative Care Coalition dan berbagai kegiatan kemanusiaan global.
Tantangan dan Kritik
Meskipun sukses, Cruise menghadapi tantangan seperti:
-
Kontroversi Scientology: Keterlibatannya dengan Scientology telah memengaruhi persepsi publik dan hubungan pribadinya.
-
Kegagalan Box Office: Beberapa film seperti The Mummy (2017) tidak memenuhi ekspektasi, meskipun jarang terjadi dalam karirnya.
-
Kehidupan Pribadi: Perceraian dan hubungan terbatas dengan Suri telah menjadi bahan spekulasi media.
Meski demikian, Cruise tetap fokus pada karirnya, menunjukkan ketahanan terhadap kritik dan kemampuan untuk bangkit dari kontroversi.
Situasi Terkini (2025)
Pada 2025, Tom Cruise tetap menjadi kekuatan utama di Hollywood. Ia sedang menyelesaikan Mission: Impossible 8, yang diharapkan menjadi puncak dari waralaba tersebut. Selain itu, ia dikabarkan akan bekerja dengan sutradara Alejandro G. Iñárritu dalam proyek baru, menandakan kembalinya ke peran dramatis. Cruise juga menjelajahi proyek luar angkasa dengan SpaceX dan NASA, berpotensi menjadi aktor pertama yang syuting film di luar angkasa.
Penampilannya di upacara penutupan Olimpiade Paris 2024, di mana ia melakukan aksi ala Mission: Impossible untuk menyerahkan bendera Olimpiade ke Los Angeles, memperkuat statusnya sebagai ikon global. Meskipun berusia 62 tahun, Cruise menunjukkan energi dan dedikasi yang sama seperti di awal karirnya, dengan wajah yang tetap awet muda dan semangat yang tak pernah pudar.
Kesimpulan
Tom Cruise adalah fenomena dalam dunia perfilman, seorang aktor dan produser yang telah mendefinisikan ulang apa artinya menjadi bintang Hollywood. Dari masa kecil yang penuh tantangan, ditandai dengan disleksia dan keluarga yang tidak stabil, hingga menjadi salah satu aktor terlaris sepanjang masa, perjalanan Cruise adalah kisah tentang ketahanan, kerja keras, dan bakat luar biasa. Film-filmnya, mulai dari Risky Business dan Top Gun hingga Mission: Impossible dan Top Gun: Maverick, telah meninggalkan jejak abadi dalam budaya pop.
Meskipun kontroversi pribadi dan keterlibatannya dengan Scientology telah memicu debat, dedikasi Cruise terhadap seni peran dan inovasi dalam adegan aksi tidak pernah diragukan. Dengan proyek-proyek baru yang menjanjikan dan pengaruh yang terus berkembang, Cruise tetap menjadi simbol keunggulan di Hollywood. Warisannya tidak hanya terletak pada penghargaan atau angka box office, tetapi pada kemampuannya untuk menginspirasi penonton dan pembuat film di seluruh dunia, membuktikan bahwa mimpi besar dapat tercapai dengan keberanian dan ketekunan.
BACA JUGA: Perjalanan Karier David Beckham dari Awal Hingga Ikon Global
BACA JUGA: Kebiasaan Buruk yang Membuatmu Lebih Cepat Tua Tanpa Kamu Sadari
BACA JUGA: Tips Perawatan Mobil Toyota PW Combi untuk Performa Optimal dan Umur Panjang