kakeriun.com, 09 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Rosé, yang memiliki nama asli Roseanne Park atau Park Chaeyoung (Hangul: 박채영), adalah salah satu penyanyi, penari, dan penulis lagu asal Selandia Baru berketurunan Korea Selatan yang telah mencapai ketenaran global sebagai anggota girl group BLACKPINK dan sebagai artis solo. Lahir pada 11 Februari 1997 di Auckland, Selandia Baru, Rosé telah menempuh perjalanan karier yang inspiratif, dari seorang gadis yang bernyanyi di paduan suara gereja hingga menjadi ikon K-Pop dan duta merek global. Artikel ini akan menguraikan secara detail, akurat, dan terpercaya perjalanan karier Rosé, mencakup latar belakangnya, awal karier, keberhasilan bersama BLACKPINK, karier solo, dan pengaruhnya di dunia musik dan fashion.
1. Latar Belakang dan Masa Kecil
Rosé lahir di Auckland, Selandia Baru, dari orang tua imigran Korea Selatan. Ia memiliki seorang kakak perempuan bernama Alice Park, yang lahir pada 1993. Pada usia tujuh tahun, pada 2004, Rosé dan keluarganya pindah ke Melbourne, Victoria, Australia, di mana ia dibesarkan. Di Melbourne, Rosé bersekolah di Kew East Primary School dan kemudian di Canterbury Girls’ Secondary College. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar terhadap musik, dipengaruhi oleh lingkungan gereja tempat ia sering bernyanyi dalam paduan suara. Rosé juga belajar bermain piano dan gitar, yang menjadi dasar keterampilan musiknya.
Minatnya terhadap seni tidak terbatas pada musik. Rosé dikenal memiliki bakat melukis dan menggambar, sering kali menghabiskan waktu untuk berkreasi di kanvas atau kertas. Kepribadiannya yang hangat dan dedikasinya terhadap seni membuatnya menonjol sejak dini. Meskipun berprestasi secara akademik, hasratnya terhadap musik mendorongnya untuk mengejar karier di industri hiburan, sebuah keputusan yang didukung oleh keluarganya, terutama ayahnya.
2. Awal Karier: Audisi YG Entertainment
Perjalanan profesional Rosé dimulai pada 2012, ketika ia mengikuti audisi YG Entertainment di Sydney, Australia. Audisi ini diselenggarakan oleh YG Entertainment, salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan, untuk mencari bakat baru. Atas saran ayahnya, Rosé, yang saat itu berusia 15 tahun, mengikuti audisi tersebut dengan membawa gitar dan menyanyikan lagu. Penampilannya yang memukau membuatnya menempati peringkat pertama di antara lebih dari 700 peserta.
Setelah lolos audisi, Rosé membuat keputusan berani untuk pindah ke Seoul, Korea Selatan, pada Mei 2012 untuk menjadi trainee di YG Entertainment. Ia meninggalkan sekolahnya sebelum menyelesaikan tahun ke-11 di Canterbury Girls’ Secondary College, sebuah langkah yang awalnya ia anggap sebagai “lelucon” karena jarak dan tantangan menjadi bintang K-Pop. Selama masa pelatihan selama empat tahun, Rosé mengasah kemampuan menyanyi, menari, bermain alat musik, serta belajar bahasa Korea dan Jepang. Ia juga harus lulus ujian bulanan dalam menyanyi dan menari, baik secara individu maupun sebagai tim, yang merupakan bagian dari sistem pelatihan ketat YG Entertainment.
Selama masa trainee, Rosé mendapat kesempatan untuk tampil sebagai vokalis tamu dalam lagu “Without You” milik G-Dragon, anggota senior YG Entertainment dari grup Big Bang, pada 2012. Meskipun identitasnya dirahasiakan oleh YG pada saat itu, suaranya yang khas menarik perhatian publik dan memberikan petunjuk awal tentang potensinya.
3. Debut bersama BLACKPINK
Setelah empat tahun pelatihan, Rosé resmi diumumkan sebagai anggota terakhir dari girl group BLACKPINK pada 22 Juni 2016. BLACKPINK, yang terdiri dari Rosé, Jennie, Lisa, dan Jisoo, debut pada 8 Agustus 2016 di bawah YG Entertainment dengan album single Square One, yang menampilkan lagu utama “Boombayah” dan “Whistle.” Rosé mengisi posisi sebagai vokalis utama (main vocalist) dan penari pendukung (lead dancer), memanfaatkan suaranya yang unik dan kemampuan panggungnya yang karismatik.
Debut BLACKPINK langsung sukses, dengan “Boombayah” dan “Whistle” menduduki puncak tangga lagu di Korea Selatan dan menarik perhatian internasional. Suara Rosé, yang sering digambarkan sebagai emosional dan khas, menjadi salah satu elemen kunci yang membedakan BLACKPINK dari grup K-Pop lainnya. Penampilan panggungnya yang energik dan kemampuan vokalnya yang kuat membuatnya cepat mendapatkan perhatian penggemar, yang dikenal sebagai BLINK. BLACKPINK juga menjadi grup K-Pop pertama yang tampil di festival musik Coachella pada 2019, sebuah pencapaian monumental yang menegaskan status mereka sebagai ikon budaya global.
Selama berkarier bersama BLACKPINK, Rosé turut berkontribusi dalam berbagai lagu hit seperti “How You Like That,” “Kill This Love,” “DDU-DU DDU-DU,” dan “Shut Down.” Grup ini juga meraih berbagai penghargaan internasional, termasuk di MTV Video Music Awards dan Billboard Music Awards, serta memperluas pengaruh K-Pop di pasar global.
4. Karier Solo: Album “R” dan Kesuksesan Global
Pada 12 Maret 2021, Rosé meluncurkan karier solonya dengan merilis album single R, yang berisi dua lagu: “On The Ground” dan “Gone.” Album ini menunjukkan sisi personal Rosé, dengan lirik yang mencerminkan perjuangannya dalam mengejar mimpi dan mencari makna kebahagiaan. “On The Ground” menjadi hit global, mencapai posisi puncak di Billboard Global 200, menjadikan Rosé artis Korea pertama yang mencapai prestasi ini baik sebagai solois maupun sebagai bagian dari grup. Video musik “On The Ground” juga memecahkan rekor sebagai video musik artis solo Korea dengan penayangan terbanyak dalam 24 jam pertama di YouTube, dengan 41,6 juta penayangan, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh PSY dengan “Gangnam Style.”
“On The Ground” dan “Gone” menonjolkan kemampuan Rosé sebagai penyanyi dan penulis lagu, dengan gaya musik yang lebih introspektif dibandingkan karya BLACKPINK yang energik. Album R terjual 448.089 kopi dalam minggu pertama di Korea Selatan, mencatatkan penjualan tertinggi untuk artis solo wanita Korea pada saat itu. Kesuksesan ini memperkuat posisi Rosé sebagai artis serba bisa yang mampu bersinar di luar grupnya.
5. Album “Rosie” dan Kolaborasi dengan Bruno Mars
Pada 2024, setelah meninggalkan YG Entertainment dan menandatangani kontrak dengan The Black Label, yang dipimpin oleh produser lama BLACKPINK, Teddy Park, Rosé merilis album solo pertamanya yang bertajuk Rosie pada 6 Desember 2024. Album ini menandai babak baru dalam kariernya, menampilkan sisi yang lebih pribadi dan matang secara musikal. Sebelum perilisan album, Rosé merilis dua single: “APT.” bersama Bruno Mars pada Oktober 2024 dan “Number One Girl” pada 22 November 2024.
Lagu “APT.,” yang terinspirasi dari permainan minum Korea, menjadi fenomena global, mencapai lebih dari 200 juta penayangan di YouTube dalam 22 jam dan menduduki puncak Billboard Global 200 serta Billboard Global Excl. US. Kolaborasi dengan Bruno Mars ini juga membuat Rosé menjadi artis solo wanita K-Pop pertama yang mencapai Top 15 Billboard Hot 100. “Number One Girl,” sebuah balada pop yang disutradarai sendiri oleh Rosé, mengeksplorasi tema patah hati dan kerinduan, dengan estetika visual yang lebih kelam dibandingkan “APT.” Album Rosie mendapatkan sertifikasi emas di Prancis dengan penjualan setara 50.000 unit hanya dalam lima bulan, menjadikan Rosé artis solo K-Pop tercepat yang mencapai prestasi ini di negara tersebut.
Rosé juga tampil di MAMA Awards 2024 bersama Bruno Mars, sebuah penampilan yang memicu antusiasme besar dari penggemar. Album Rosie mencerminkan dedikasi Rosé untuk mengekspresikan dirinya secara otentik, dengan semua judul lagu ditulis dalam huruf kecil kecuali “APT.,” mencerminkan gaya artistiknya yang unik.
6. Pengaruh di Dunia Fashion dan Brand Ambassador
Selain karier musik, Rosé telah menjadi ikon fashion global. Pada 2020, ia menjadi global brand ambassador pertama untuk Yves Saint Laurent dalam 59 tahun, di bawah arahan direktur kreatif Anthony Vaccarello. Ia juga menjadi muse untuk Yves Saint Laurent Beauté dan duta global untuk Tiffany & Co. Kehadirannya di acara-acara bergengsi seperti MET Gala menegaskan statusnya sebagai influencer di dunia mode. Penampilan Rosé di Paris dengan latar Menara Eiffel untuk kampanye Saint Laurent Fall 2020 mendapat pujian luas karena keanggunan dan karismanya.
Rosé juga sering menjadi model untuk majalah ternama seperti Rolling Stone dan Elle, serta menjadi wajah untuk merek kosmetik seperti CipiCipi dari Jepang. Kemampuan poliglotnya, dengan kefasihan dalam bahasa Inggris dan Korea serta pemahaman dasar bahasa Jepang, memungkinkannya menjalin hubungan dengan penggemar internasional dan merek global.
7. Pencapaian dan Penghargaan
Perjalanan karier Rosé dipenuhi dengan pencapaian signifikan:
-
Musik: Bersama BLACKPINK, Rosé meraih berbagai penghargaan internasional, termasuk di Mnet Asian Music Awards dan Seoul Music Awards. Sebagai solois, ia memecahkan dua rekor dunia Guinness dengan “On The Ground” pada 2021 dan menjadi artis K-Pop wanita pertama yang meraih sertifikasi emas di Prancis dengan Rosie pada 2025.
-
Penghargaan Kehormatan: Pada 22 November 2023, Rosé dianugerahi gelar Member of the Order of the British Empire (MBE) oleh Kerajaan Inggris atas kontribusinya dalam advokasi melawan perubahan iklim, sebuah penghargaan langka untuk warga negara Persemakmuran seperti Selandia Baru.
-
Pengaruh Global: Pada April 2025, majalah TIME menobatkan Rosé sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam kategori “Pioneer,” menjadikannya artis K-Pop pertama dan satu-satunya yang menerima penghargaan ini.
8. Kehidupan Pribadi dan Hubungan dengan Penggemar
Rosé dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan dekat dengan penggemar. Ia sering berinteraksi dengan BLINK melalui media sosial, termasuk Instagram (@roses_are_rosie), yang memiliki jutaan pengikut. Rosé juga memiliki anjing peliharaan bernama Hank, yang ia rawat sejak 2020 dan memiliki akun Instagram sendiri (@hank_says_hank) dengan lebih dari 3,2 juta pengikut.
Rosé menjalin hubungan dekat dengan sesama idola, seperti Chaeyoung dan Tzuyu dari TWICE, serta Joy dan Yeri dari Red Velvet. Ia juga memiliki ikatan erat dengan produser The Black Label, seperti Vince dan Loren, serta menjalin hubungan baik dengan keluarganya di Australia, meskipun jarak memisahkan mereka.
9. Tantangan dan Inspirasi
Perjalanan karier Rosé tidak lepas dari tantangan. Pindah ke Korea Selatan di usia muda, menjalani pelatihan ketat, dan menghadapi tekanan sebagai idola K-Pop adalah bagian dari perjuangannya. Namun, dedikasinya terhadap musik dan keberaniannya untuk mengekspresikan diri melalui lagu-lagu seperti “On The Ground” dan Rosie menunjukkan ketangguhannya. Rosé juga berbicara tentang pentingnya menjadi otentik dan percaya pada diri sendiri, sebuah pesan yang menginspirasi jutaan penggemar di seluruh dunia.
Pada Oktober 2024, Rosé mendirikan perusahaan sendiri, DREAM APT PUBLISHING, di Times Square, New York, sebuah langkah yang mewujudkan mimpinya untuk memiliki apartemen kecil di kota tersebut. Langkah ini menunjukkan ambisinya untuk memperluas pengaruhnya di industri musik secara independen.
10. Kesimpulan
Perjalanan karier Rosé (Park Chaeyoung) adalah kisah tentang kerja keras, bakat, dan ketekunan. Dari paduan suara gereja di Australia hingga menjadi vokalis utama BLACKPINK dan artis solo yang memecahkan rekor dunia, Rosé telah membuktikan bahwa mimpi besar dapat tercapai dengan dedikasi. Dengan suara yang khas, kemampuan menulis lagu, dan pengaruhnya di dunia fashion, Rosé tidak hanya menjadi bintang K-Pop, tetapi juga ikon budaya global. Album Rosie dan kolaborasinya dengan Bruno Mars menandai puncak baru dalam kariernya, dan dengan rencana comeback BLACKPINK pada 2025, masa depan Rosé tampak semakin cerah.
BACA JUGA: Seni dan Tradisi Negara Palau: Warisan Budaya Mikronesia yang Kaya
BACA JUGA: Letak Geografis dan Fisik Alami Negara Seychelles
BACA JUGA: Kampanye Publik: Strategi, Implementasi, dan Dampak dalam Mendorong Perubahan Sosial