Perjalanan Karier RM (Kim Namjoon) di Industri K-pop

Perjalanan Karier RM (Kim Namjoon) di Industri K-pop

kakeriun.com, 31 MEI 2025

Penulis: Riyan Wicaksono

Editor: Muhammad Kadafi

Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88 RM Ungkap 3 Tipe Artis saat Berinteraksi dengan BTS

Kim Namjoon, lebih dikenal dengan nama panggung RM (sebelumnya Rap Monster), adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam industri K-pop sebagai pemimpin grup legendaris BTS. Lahir pada 12 September 1994 di Seoul, Korea Selatan, RM telah menempuh perjalanan panjang dari seorang rapper underground hingga menjadi ikon global, tidak hanya sebagai musisi tetapi juga sebagai penulis lagu, produser, dan duta budaya. Artikel ini akan mengulas secara mendetail perjalanan karier RM, dari awal mula di dunia musik, debut bersama BTS, proyek solo, hingga dampaknya terhadap K-pop dan dunia seni secara keseluruhan, berdasarkan sumber-sumber terpercaya seperti Wikipedia, media internasional, dan wawancara resmi.

Awal Kehidupan dan Ketertarikan pada Musik Happy Namjoon Day! Perjalanan Karier RM BTS dari Rapper Underground hingga  Jadi Leader Idol Group Terbesar

Kim Namjoon lahir di Sangdo-dong, Distrik Dongjak, Seoul, dan pindah ke Ilsan, Goyang, saat berusia empat atau lima tahun bersama keluarganya, yang terdiri dari ayah, ibu, dan adik perempuan bernama Kim Kyungmin. Sejak kecil, Namjoon menunjukkan kecerdasan luar biasa dengan IQ 148 dan meraih peringkat 1% teratas dalam ujian masuk universitas nasional untuk bahasa, matematika, bahasa asing, dan studi sosial. Ia belajar bahasa Inggris secara otodidak dengan menonton serial Amerika Friends bersama ibunya, sebuah keahlian yang kemudian menjadi salah satu kekuatannya dalam berkomunikasi dengan penggemar global.

Sebagai siswa, Namjoon gemar menulis puisi dan sering memenangkan penghargaan untuk karyanya, yang ia unggah ke situs web puisi daring selama sekitar satu tahun, mendapat perhatian moderat. Awalnya, ia bercita-cita menjadi penulis atau penyair, namun minatnya beralih ke musik hip-hop setelah mendengar lagu “Fly” dari Epik High saat duduk di kelas lima. Lagu ini memberinya kenyamanan dan mendorongnya untuk mengeksplorasi genre hip-hop lebih dalam. Guru sekolahnya memperkenalkan musik Eminem kepadanya, yang memicu ketertarikannya pada lirik dan penulisan lagu. Pada usia 13 tahun, Namjoon mulai tampil di lingkaran hip-hop amatir lokal di Ilsan dengan nama panggung Runch Randa, merekam karya sendiri menggunakan program Adobe Audition.

Pada tahun 2008, Namjoon berkolaborasi dengan rapper Zico, yang saat itu juga aktif di kancah hip-hop underground Korea Selatan, sebagai bagian dari grup Daenamhyup. Penampilannya di panggung lokal dan kolaborasi informal ini membantunya membangun reputasi sebagai rapper muda berbakat.

Bergabung dengan Big Hit Entertainment dan Pembentukan BTS Happy Namjoon Day! Perjalanan Karier RM BTS dari Rapper Underground hingga  Jadi Leader Idol Group Terbesar

Pada tahun 2010, pada usia 16 tahun, Namjoon direkomendasikan oleh rapper Sleepy kepada produser Big Hit Entertainment (kini HYBE), Pdogg. Setelah audisi yang sukses, ia bergabung sebagai trainee, menjadi anggota pertama dari grup yang kemudian dikenal sebagai BTS. Selama tiga tahun masa pelatihan, Namjoon berlatih bersama Min Yoongi (Suga) dan Jung Hoseok (J-Hope), mengasah keterampilan rap dan menulis lagu. Ia juga tampil dalam lima lagu pra-debut BTS pada tahun 2010 dan 2011, serta menulis lagu “Party (XXO)” untuk grup perempuan Glam, sebuah lagu pro-LGBTQ yang dipuji oleh Billboard sebagai salah satu lagu K-pop paling progresif dalam dekade tersebut.

Namjoon menghadapi tantangan selama masa trainee. Ia sempat dianggap sebagai anggota yang “kurang menarik” secara visual oleh beberapa staf Big Hit, namun ia tetap bertahan dengan tekad kuat. Pada 13 Juni 2013, BTS resmi debut dengan album single 2 Cool 4 Skool yang menampilkan lagu utama “No More Dream.” Namjoon, yang saat itu menggunakan nama panggung Rap Monster, ditunjuk sebagai pemimpin grup pada usia 18 tahun, bertanggung jawab atas koordinasi tujuh anggota dan menjadi juru bicara grup. Peran ini tidaklah mudah, mengingat BTS adalah grup dari agensi kecil yang menghadapi skeptisisme industri dan kesulitan finansial. Konsep awal BTS, yang menggabungkan elemen hip-hop dengan K-pop tradisional, dianggap tidak konvensional dan diragukan oleh banyak pihak.

Peran dalam BTS dan Kontribusi Kreatif

Sebagai pemimpin dan rapper utama BTS, RM memainkan peran sentral dalam discography grup. Ia telah menulis dan memproduksi lebih dari 130 lagu untuk BTS, termasuk hits seperti “Blood Sweat & Tears,” “DNA,” dan “Dope.” Kecerdasan liriknya, yang sering menggabungkan tema introspeksi, kritik sosial, dan penerimaan diri, menjadi ciri khas BTS. Salah satu contoh adalah lagu “We Are Bulletproof Pt. 2,” di mana ia menggunakan permainan kata cerdas: “Told me it’s impossible but, look carefully, I put a period in impossible, I’m possible.”

RM juga dikenal karena kemampuan berbahasa Inggrisnya yang fasih, yang memungkinkan BTS menjangkau audiens internasional. Ia sering menjadi juru bicara dalam wawancara global dan bahkan menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB pada tahun 2018 untuk kampanye “Love Myself” bersama UNICEF, yang menyoroti isu penerimaan diri dan kesetaraan gender. Pidato ini mencerminkan dedikasinya untuk menggunakan platformnya demi perubahan sosial positif.

Pada November 2017, Namjoon mengubah nama panggungnya dari Rap Monster menjadi RM, yang berarti “Real Me,” mencerminkan kematangan pribadi dan keinginannya untuk menjauh dari citra “rapper agresif” yang ia gunakan di awal karier. Perubahan ini juga menandakan evolusi gaya musiknya yang lebih fleksibel, mencakup berbagai genre di luar hip-hop.

Proyek Solo: Dari Mixtape hingga Album Penuh

Selain kontribusinya untuk BTS, RM telah merilis karya solo yang memperlihatkan sisi artistiknya yang lebih personal. Pada 20 Maret 2015, ia merilis mixtape solo pertamanya, RM, yang mengeksplorasi pengaruh hip-hop dalam hidupnya, kesulitan mengejar karier musik, dan konflik identitas antara menjadi rapper dan idola K-pop. Lagu seperti “Do You” dan “Awakening” mendapat pujian dari komunitas hip-hop Korea karena kejujuran dan kedalaman liriknya. Mixtape ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik dalam kancah hip-hop Korea.

Pada 23 Oktober 2018, RM merilis mixtape keduanya, Mono, yang menjadi album solo Korea pertama yang mencapai peringkat 26 di Billboard 200, menjadikannya album solo Korea dengan charting tertinggi di Amerika Serikat pada saat itu. Mono menampilkan lagu-lagu seperti “Seoul” dan “Forever Rain,” yang mencerminkan hubungan cinta-benci RM dengan kota asalnya dan perjuangan batinnya dengan ketenaran.

Pada 2 Desember 2022, RM merilis album solo resmi pertamanya, Indigo, yang menampilkan kolaborasi dengan artis seperti Erykah Badu dan Anderson .Paak. Album ini, yang dipimpin oleh single “Wild Flower,” debut di peringkat 3 di Billboard 200, menjadikan RM sebagai solois Korea dengan charting tertinggi dalam sejarah. Indigo mengeksplorasi tema identitas, seni, dan refleksi pribadi, dengan pengaruh dari jazz, rock, dan hip-hop. Album ini dipuji oleh Billboard sebagai album K-pop terbaik tahun 2022.

Pada 24 Mei 2024, RM merilis album solo keduanya, Right Place, Wrong Person, yang dirilis setelah ia memulai wajib militer. Didukung oleh single “Come Back to Me” dan “Lost!”, album ini debut di peringkat 5 di Billboard 200 dengan 54.000 unit setara album terjual, menandai debut tertingginya dan minggu penjualan pembuka terbesar dalam kariernya. Album ini menampilkan kolaborasi dengan artis seperti Oh Hyuk dari Hyukoh dan mengeksplorasi genre alternatif seperti jazz dan rock, menjauh dari konvensi K-pop tradisional. Dokumenter berjudul RM: Right People, Wrong Place yang merekam pembuatan album ini tayang perdana di Festival Film Internasional Busan pada Oktober 2024 dan dirilis di bioskop global pada Desember 2024.

Kolaborasi dan Pengaruh di Luar BTS

RM telah berkolaborasi dengan berbagai artis internasional dan Korea, memperluas pengaruhnya di luar K-pop. Pada Maret 2017, ia berkolaborasi dengan rapper Amerika Wale untuk lagu “Change,” sebuah karya bertema sosial yang dirilis sebagai unduhan digital gratis, membahas isu politik dan sosial di Amerika dan Korea Selatan. Kolaborasi ini berawal dari hubungan melalui Twitter setelah Wale melihat cover RM dari lagu “Illest Bitch.” Pada Desember 2017, RM tampil dalam remix lagu “Champion” milik Fall Out Boy, yang mencapai peringkat 18 di Billboard Bubbling Under Hot 100 dan menjadikannya artis K-pop pertama yang masuk tangga lagu Rock Digital Songs di peringkat 2.

Kolaborasi lainnya termasuk “Winter Flower” dengan Younha (2020), “Don’t” dengan eAeon (2021), “Sexy Nukim” dengan Balming Tiger (2022), dan “Neva Play” dengan Megan Thee Stallion (2024). Ia juga berkontribusi pada soundtrack Korea untuk Fantastic Four dengan lagu “Fantastic” bersama Mandy Ventrice pada 2015. Kolaborasi ini menunjukkan fleksibilitas RM dalam mengeksplorasi berbagai genre dan mendukung artis independen.

Dukungan terhadap Seni dan Budaya

Selain musik, RM dikenal sebagai pecinta seni dan kolektor karya seni Korea. Ia sering mengunjungi museum dan galeri, seperti Art Institute of Chicago, dan telah mendukung seniman Korea seperti Yun Hyong-keun dan Suh Seung-Won. Pada 2022, ia menyumbangkan 100 juta won untuk pelestarian seni tradisional Korea, dan pada 2023, ia menjadi narator panduan audio untuk pameran seni Korea di Los Angeles County Museum of Art (LACMA). Dedikasinya terhadap seni telah diakui oleh industri seni Korea, dengan Artnet menyebutnya sebagai salah satu dari 35 inovator seni global pada 2022.

RM juga mendukung isu-isu sosial, seperti kesetaraan gender. Pada 2018, ia mempromosikan buku feminis Kim Ji-young, Born 1982, meskipun mendapat kritik dari beberapa pihak. Ia menanggapi kritik terhadap liriknya yang dianggap misoginis pada 2014 dengan berkonsultasi dengan profesor feminis untuk meninjau karyanya, menunjukkan komitmennya untuk belajar dan berkembang.

Wajib Militer dan Prestasi Terkini

Pada Desember 2023, RM memulai wajib militer di Korea Selatan dan ditempatkan di pangkalan militer Hwacheon, dekat perbatasan Korea Utara. Meskipun sedang menjalani dinas militer, ia merilis Right Place, Wrong Person pada Mei 2024, yang menunjukkan dedikasinya terhadap musik. Pada 2025, RM memenangkan penghargaan Favorite K-pop Artist di American Music Awards, menjadi rapper Korea pertama yang meraih penghargaan ini sebagai solois dan anggota grup. Ia dijadwalkan menyelesaikan wajib militer pada 10 Juni 2025, bersamaan dengan reuni BTS yang sangat dinantikan.

Dampak dan Warisan

RM telah mengubah lanskap K-pop dengan memimpin BTS menjadi fenomena global, meruntuhkan stereotip bahwa K-pop hanya untuk pasar domestik. Kepemimpinannya, kecerdasan liriknya, dan kemampuan berbahasa Inggrisnya telah menjadikan BTS duta budaya Korea Selatan, dengan penghargaan seperti Hwagwan Order of Cultural Merit (2018) dan paspor diplomatik (2021) dari Presiden Korea Selatan.

Sebagai solois, RM telah membuktikan bahwa artis K-pop dapat mengeksplorasi genre alternatif dan tema introspektif, memengaruhi generasi baru musisi. Dukungannya terhadap seni dan isu sosial telah memperluas pengaruhnya di luar musik, menjadikannya figur budaya yang multidimensional. Dengan studio pribadinya, Rkive, dan dedikasinya untuk terus berkembang, RM tetap menjadi pelopor dalam K-pop dan seni global.

Penutup

Perjalanan karier RM dari rapper underground Runch Randa hingga pemimpin BTS dan solois terkenal adalah bukti dedikasi, ketahanan, dan visinya untuk mengubah dunia melalui musik dan seni. Dari kesulitan awal sebagai trainee hingga kesuksesan global dengan BTS dan proyek solo seperti Indigo dan Right Place, Wrong Person, RM telah menunjukkan bahwa ia tidak hanya seorang musisi, tetapi juga seorang pemikir, penyair, dan agen perubahan. Dengan reuni BTS yang dijadwalkan pada 2025, penggemar di seluruh dunia menantikan babak baru dalam kariernya yang luar biasa.

BACA JUGA: Panel Distribusi, Breaker, dan MCB: Fungsi, Komponen, dan Aplikasi dalam Sistem Kelistrikan

BACA JUGA: Hukum Acara (Formil): Pengertian, Prinsip, dan Penerapan di Indonesia

BACA JUGA: Badut-badut Politik: Fenomena, Dampak, dan Respons Masyarakat di Indonesia