kakeriun.com, 02 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Jung Hoseok, yang dikenal dengan nama panggung J-Hope, adalah salah satu ikon terbesar dalam industri K-Pop, terkenal sebagai anggota grup legendaris BTS. Lahir pada 18 Februari 1994 di Gwangju, Korea Selatan, J-Hope telah menempuh perjalanan karier yang penuh lika-liku, dari seorang penari jalanan underground hingga menjadi rapper, penulis lagu, produser, dan penari utama yang diakui secara global. Dengan bakat multitalenta, energi positif, dan dedikasinya terhadap seni, J-Hope tidak hanya menjadi pilar penting BTS, tetapi juga membangun karier solo yang mengesankan. Artikel ini mengulas secara mendetail perjalanan karier J-Hope hingga tahun 2025, berdasarkan sumber-sumber terpercaya seperti laporan media, dokumentasi resmi, dan informasi dari platform seperti Wikipedia dan postingan di X.
1. Awal Kehidupan dan Ketertarikan pada Tari 
1.1. Latar Belakang Keluarga
Jung Hoseok lahir dan dibesarkan di Gwangju, Jeollanam-do, Korea Selatan, sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Ia memiliki kakak perempuan bernama Jung Dawon, yang kini dikenal sebagai pengusaha dengan lini pakaian Mejiwoo. Ayahnya, seorang dosen di sekolah menengah, awalnya menentang minat Hoseok pada tari dan musik, sementara ibunya memberikan dukungan penuh. Keluarga Hoseok sering berpindah tempat tinggal karena pekerjaan ayahnya, termasuk ke Busan dan Seoul, sebelum akhirnya menetap kembali di Gwangju.
Sejak kecil, Hoseok menunjukkan minat besar pada tari. Ia juga sempat bermain tenis di sekolah dasar dan meraih medali perunggu dalam kompetisi tim. Namun, passion-nya pada tari membawanya ke dunia seni pertunjukan, yang menjadi fondasi kariernya di masa depan.
1.2. Bergabung dengan Neuron dan Nama Smile Hoya
Sebelum masuk ke dunia K-Pop, Hoseok aktif sebagai penari jalanan di komunitas underground Gwangju. Ia bergabung dengan grup tari bernama Neuron, di mana ia dikenal dengan nama Smile Hoya. Bersama Neuron, Hoseok memenangkan berbagai kompetisi tari tingkat daerah dan nasional, membangun reputasi sebagai penari berbakat. Untuk mengasah kemampuannya, ia mengambil kelas tari selama enam tahun di Gwangju Music Academy, yang memperkuat fondasi teknik tariannya.
Hoseok juga mulai menunjukkan minat pada musik, terinspirasi oleh artis seperti G-Dragon dan Beenzino. Meskipun awalnya fokus pada tari, bakatnya dalam rap mulai terlihat selama masa remajanya, yang kemudian menjadi salah satu keunggulannya di BTS.
2. Awal Karier: Audisi dan Perjuangan Sebagai Trainee
2.1. Audisi di JYP Entertainment
Pada usia remaja, Hoseok mengikuti audisi di JYP Entertainment, salah satu agensi K-Pop terbesar di Korea Selatan. Meskipun berhasil lolos sebagai trainee, ia tidak dipertahankan oleh agensi tersebut dan tersingkir di babak awal. Kegagalan ini menjadi pukulan berat, tetapi Hoseok tidak menyerah. Ia mengambil pelajaran dari pengalaman ini dan melanjutkan perjuangannya untuk mengejar karier di industri hiburan.
2.2. Bergabung dengan Big Hit Entertainment
Pada April 2010, Hoseok berhasil lolos audisi di Big Hit Entertainment, agensi yang saat itu masih kecil dan kurang dikenal dibandingkan raksasa seperti JYP atau SM Entertainment. Ia menjadi trainee pertama yang direkrut untuk proyek boy group yang kelak menjadi BTS. Awalnya, Hoseok diterima karena kemampuan tarinya yang luar biasa, bukan sebagai rapper. Namun, Big Hit melihat potensi lain dalam dirinya dan mulai melatihnya sebagai rapper, yang menjadi peran utamanya di BTS.
Masa pelatihan di Big Hit tidak mudah. Hoseok menghadapi tekanan berat sebagai trainee, termasuk jadwal latihan yang intens dan ketidakpastian tentang debut. Pada satu titik, ia hampir meninggalkan agensi karena merasa tidak yakin dengan masa depannya. Namun, berkat dorongan dari RM (Kim Namjoon), leader BTS, yang bersikeras bahwa grup tidak akan lengkap tanpa Hoseok, ia memutuskan untuk tetap bertahan. RM bahkan mengatakan, “Kami butuh Jung Hoseok,” dalam diskusi dengan manajemen Big Hit, sebuah momen yang menjadi titik balik dalam karier Hoseok.
2.3. Kolaborasi Pra-Debut
Sebelum debut dengan BTS, Hoseok mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan artis lain. Ia tampil sebagai rapper dalam lagu “Animal” milik Jo Kwon dari 2AM, sekaligus terlibat dalam proses produksi lagu tersebut. Pengalaman ini memperluas wawasannya tentang industri musik dan memperkuat keterampilan rap serta produksinya.
3. Debut dengan BTS: Menjadi “Harapan” Grup 
3.1. Debut pada 2013
Pada 13 Juni 2013, J-Hope resmi debut sebagai anggota BTS dengan album single 2 Cool 4 Skool, yang menampilkan lagu utama “No More Dream.” Dalam grup, ia menempati posisi sebagai main dancer, rapper, dan sub-vocalist, bersama dengan RM dan Suga sebagai bagian dari rap line BTS. Nama panggung “J-Hope,” yang berarti “harapan” dalam bahasa Inggris, dipilih untuk mencerminkan keinginannya menjadi sumber inspirasi dan energi positif bagi penggemar dan anggota BTS lainnya. Huruf “J” berasal dari nama keluarganya, Jung, sehingga menciptakan identitas yang kuat sebagai “I’m your hope, you’re my hope, I’m J-Hope”.
Pada masa awal debut, BTS adalah grup underdog di industri K-Pop, berjuang untuk mendapatkan perhatian di tengah dominasi agensi besar. J-Hope, dengan energi ceria dan kemampuan tarinya yang memukau, menjadi salah satu elemen kunci yang membuat BTS menonjol. Penampilannya yang penuh semangat di panggung, seperti dalam lagu “We Are Bulletproof Pt.2,” membantu grup membangun basis penggemar awal yang dikenal sebagai ARMY.
3.2. Peran dalam BTS
Sebagai main dancer, J-Hope memimpin koreografi BTS, yang dikenal karena sinkronisasi dan kompleksitasnya. Ia juga berkontribusi besar dalam penulisan lagu dan produksi, dengan lebih dari 119 lagu terakreditasi atas namanya oleh Korea Music Copyright Association pada 2022. Beberapa lagu BTS yang melibatkan J-Hope sebagai penulis atau produser termasuk “Boy With Luv” (2019) dan “Butter” (2021), yang menjadi hit global. Selain itu, kepribadiannya yang ramah dan ceria menjadikannya “mood maker” grup, sering kali menularkan energi positif kepada anggota lain dan penggemar.
4. Karier Solo: Hope World dan Jack in the Box 
4.1. Mixtape Hope World (2018)
Pada 1 Maret 2018, J-Hope merilis mixtape solo pertamanya, Hope World, yang menjadi tonggak penting dalam karier solonya. Mixtape ini, yang menampilkan lagu utama “Daydream” dan B-side “Airplane,” mendapat penerimaan positif dari kritikus karena liriknya yang jujur dan gaya musik yang ceria namun mendalam. Hope World debut di nomor 63 dan memuncak di nomor 38 di Billboard 200, menjadikan J-Hope sebagai artis solo Korea dengan peringkat tertinggi pada saat itu. Mixtape ini juga mencapai nomor 35 di chart Album Kanada dan nomor 19 di chart Top Rap Albums AS. Tiga lagu—“Daydream,” “Hope World,” dan “Hangsang”—masuk ke World Digital Songs Chart, dengan “Daydream” mencapai nomor 1.
Lirik dalam Hope World, terutama “Daydream,” dipuji karena membahas tantangan menjadi idola K-Pop, termasuk tekanan untuk mempertahankan citra publik. Majalah Billboard menyoroti pendekatan J-Hope yang menyegarkan dalam menyampaikan tema serius dengan cara yang menyenangkan. Kesuksesan Hope World menegaskan posisi J-Hope sebagai artis solo yang mampu bersaing di panggung internasional.
4.2. Chicken Noodle Soup (2019)
Pada 2019, J-Hope menjadi anggota BTS pertama yang masuk Billboard Hot 100 sebagai solois dengan lagu “Chicken Noodle Soup,” yang menampilkan penyanyi Amerika Becky G. Lagu ini, sebuah remake dari lagu hip-hop klasik tahun 2006, debut di nomor 81 dan menunjukkan kemampuan J-Hope untuk menggabungkan pengaruh hip-hop global dengan identitas K-Pop-nya. Kolaborasi ini juga memperluas jangkauan J-Hope ke pasar Amerika Latin dan AS.
4.3. Album Studio Jack in the Box (2022)
Pada Juli 2022, J-Hope merilis album studio solo pertamanya, Jack in the Box, yang menandai langkah besar dalam karier solonya. Album ini mengeksplorasi sisi yang lebih gelap dan eksperimental dibandingkan Hope World, dengan lagu utama “MORE” debut di nomor 82 di Billboard Hot 100. J-Hope juga membuat sejarah dengan menjadi artis Asia pertama yang menjual habis tiket konser di stadion besar di AS dan Jepang, termasuk penampilan di BMO Stadium yang menghasilkan pendapatan lebih dari $4 juta dalam satu malam. Penampilannya di festival Lollapalooza di Chicago pada 31 Juli 2022 menjadi penampilan solo pertamanya dan mendapat sambutan luar biasa.
4.4. On the Street dan Dokumenter (2023)
Pada 2023, J-Hope merilis single “On the Street” bersama rapper Amerika J. Cole, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai artis solo global. Dokumenter J-Hope in the Box, yang tayang di Disney+ pada Februari 2023, merekam proses kreatif di balik Jack in the Box dan menunjukkan dedikasi J-Hope sebagai seniman. Dokumenter ini juga menggambarkan profesionalismenya dalam mempersiapkan penampilan solo pertamanya.
5. Kontribusi di Luar Musik
5.1. Fashion dan Pengaruh Budaya
J-Hope dikenal sebagai salah satu anggota BTS yang paling modis, dengan gaya berpakaian yang berani dan penuh warna. Ia sering menggunakan aksesori dengan cerdas, dan anggota BTS lainnya mengakui selera fashion-nya sebagai yang terbaik di grup. J-Hope juga menjadi duta merek untuk berbagai perusahaan global, termasuk FILA dan Tokopedia di Indonesia, memperluas pengaruhnya ke dunia mode dan iklan.
5.2. Filantropi dan Dukungan Sosial
J-Hope aktif dalam kegiatan filantropi, termasuk donasi sebesar $1 juta bersama BTS dan Big Hit Entertainment untuk gerakan Black Lives Matter pada 2020. Ia juga memposting dukungan untuk gerakan ini di media sosial, menggunakan platformnya untuk mempromosikan kesetaraan ras dan keadilan. Selain itu, J-Hope dikenal karena interaksinya yang hangat dengan penggemar, sering kali berbagi momen di balik layar melalui media sosial untuk memperkuat hubungan dengan ARMY.
6. Wajib Militer dan Kembalinya pada 2025
Pada April 2023, J-Hope memulai wajib militer (wamil) di Korea Selatan, menjadi anggota BTS kedua yang menjalani tugas ini. Ia menyelesaikan wamil pada Oktober 2024 dan segera kembali aktif dengan proyek baru. Salah satu proyek pertamanya pasca-wamil adalah menjadi tamu spesial di acara radio MBC FM4U, menunjukkan antusiasmenya untuk kembali ke industri hiburan. Pada 2025, J-Hope membuat sejarah sebagai artis solo pria Korea pertama yang menghiasi sampul Majalah Billboard, sebuah pencapaian yang menegaskan statusnya sebagai ikon global.
7. Tantangan dan Prestasi
7.1. Tantangan
Perjalanan karier J-Hope tidak selalu mulus. Kegagalan audisi di JYP, tekanan sebagai trainee, dan keputusan hampir meninggalkan Big Hit adalah beberapa rintangan yang dihadapinya. Selain itu, transisi dari penari ke rapper membutuhkan kerja keras ekstra, karena latar belakangnya lebih kuat di tari dibandingkan rap. Tekanan sebagai idola K-Pop, termasuk jadwal yang padat dan ekspektasi publik, juga menjadi tantangan yang ia hadapi, sebagaimana diungkap dalam lirik “Daydream”.
7.2. Prestasi
J-Hope telah mencatat banyak prestasi, baik bersama BTS maupun sebagai solois:
-
Bersama BTS: Memenangkan berbagai penghargaan seperti Mnet Asian Music Awards, American Music Awards, dan menjadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk diplomasi budaya.
-
Solo: Menjadi artis solo Korea pertama yang mencapai nomor 38 di Billboard 200 dengan Hope World, masuk Billboard Hot 100 dengan “Chicken Noodle Soup” dan “MORE,” serta menjadi solois Asia pertama yang menjual habis tiket stadion di AS dan Jepang.
-
Penulisan Lagu: Mengakreditasi lebih dari 119 lagu, menunjukkan perannya sebagai komposer utama BTS.
8. Analisis dan Relevansi
Perjalanan karier J-Hope mencerminkan dedikasi, ketahanan, dan kemampuan untuk beradaptasi dalam industri K-Pop yang sangat kompetitif. Dari seorang penari jalanan di Gwangju hingga menjadi ikon global, ia menunjukkan bagaimana kerja keras dan passion dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan. Nama “J-Hope” bukan hanya cerminan kepribadiannya yang ceria, tetapi juga visinya untuk menginspirasi orang lain, yang terlihat dari karya solonya dan interaksinya dengan penggemar.
Dibandingkan dengan anggota BTS lain seperti RM dan Suga, yang memiliki latar belakang kuat di hip-hop, J-Hope unik karena transisinya dari dunia tari ke rap. Kemampuan ini menjadikannya anggota yang serba bisa, yang tidak hanya unggul di panggung, tetapi juga di studio produksi. Keberhasilannya sebagai solois, terutama dengan Hope World dan Jack in the Box, membuktikan bahwa ia mampu berdiri sendiri di luar bayang-bayang BTS, sebuah pencapaian langka di industri K-Pop.
9. Kesimpulan
Jung Hoseok, atau J-Hope, telah menempuh perjalanan luar biasa dari seorang penari underground di Neuron hingga menjadi salah satu bintang K-Pop terbesar di dunia. Dengan debut bersama BTS pada 2013, ia membawa energi positif dan bakat tari yang memukau, sekaligus berkembang menjadi rapper dan produser berpengaruh. Karier solonya, ditandai dengan Hope World (2018), “Chicken Noodle Soup” (2019), dan Jack in the Box (2022), menunjukkan kemampuannya untuk bereksperimen dan bersaing di panggung global. Meskipun menghadapi tantangan seperti kegagalan audisi dan tekanan sebagai trainee, J-Hope terus menginspirasi melalui musik, fashion, dan filantropinya. Pada 2025, pasca-wamil, ia kembali mencatat sejarah dengan pencapaian seperti menghiasi sampul Majalah Billboard dan menjual habis tiket stadion di pasar musik terbesar dunia. J-Hope adalah bukti bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan harapan, seseorang dapat mengubah dunia—satu tarian, satu lagu, dan satu senyuman pada satu waktu.
BACA JUGA: Pengertian dan Perbedaan Paham Komunisme Menurut Marxisme: Analisis Mendalam
BACA JUGA: Tim Berners-Lee: Pencetus World Wide Web dan Karya Revolusioner yang Mengubah Dunia
BACA JUGA: Dampak Positif dan Negatif Media Sosial di Era 2025: Peluang dan Tantangan dalam Kehidupan Digital