kakeriun.com, 12 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Pendahuluan
BTS, atau Bangtan Sonyeondan, adalah fenomena musik global yang telah mengubah wajah industri K-pop dan musik dunia. Beranggotakan tujuh orang—RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook—grup ini debut pada 13 Juni 2013 di bawah naungan Big Hit Entertainment (kini HYBE). Perjalanan mereka menuju kesuksesan tidaklah mudah; berasal dari agensi kecil dengan sumber daya terbatas, BTS menghadapi berbagai rintangan sebelum menjadi salah satu grup musik paling berpengaruh di dunia. Artikel ini akan mengulas secara rinci perjalanan karier BTS, dari pembentukan grup hingga debut besar mereka, dengan fokus pada perjuangan, pencapaian awal, dan faktor-faktor yang membawa mereka ke panggung global.
Latar Belakang dan Pembentukan BTS
Asal-Usul Nama dan Filosofi
Nama “BTS” merupakan singkatan dari Bangtan Sonyeondan (Hangul: 방탄소년단), yang secara harfiah berarti “Pemuda Kalis Peluru” atau “Bulletproof Boy Scouts.” Nama ini mencerminkan visi grup untuk melindungi remaja dari stereotip, kritik, dan tekanan sosial, seolah-olah mereka adalah perisai terhadap “peluru” ekspektasi masyarakat. Pada Juli 2017, BTS memperkenalkan makna tambahan, Beyond The Scene, yang menggambarkan semangat mereka sebagai pemuda yang terus berkembang dan melampaui batasan realitas. Nama ini dirancang oleh pendiri Big Hit Entertainment, Bang Si-hyuk, untuk menarik perhatian generasi muda dengan pesan positif dan pemberdayaan.
Pembentukan Grup (2010–2012)
Pada tahun 2010, Bang Si-hyuk, seorang produser berpengalaman yang sebelumnya bekerja di JYP Entertainment, memulai audisi untuk membentuk grup hip-hop di bawah Big Hit Entertainment, sebuah agensi kecil yang saat itu kurang dikenal dibandingkan raksasa industri seperti SM, YG, dan JYP. Awalnya, rencana Bang adalah membentuk duo rapper, dengan fokus pada RM (Kim Nam-joon), seorang rapper underground berbakat yang dikenal dengan nama panggung Runch Randa. Namun, melihat potensi yang lebih besar, Bang mengubah konsep menjadi grup idola dengan perpaduan rapper, vokalis, dan penari.
Proses audisi berlangsung selama 2010–2011, menghasilkan tujuh anggota:
-
RM (Kim Nam-joon), direkrut karena kemampuan rapnya yang luar biasa dan pengalaman di kancah underground.
-
Jin (Kim Seok-jin), awalnya bercita-cita menjadi aktor, bergabung setelah audisi menyanyi meskipun tanpa pengalaman sebelumnya.
-
Suga (Min Yoon-gi), rapper underground yang berjuang secara finansial selama masa trainee, dikenal karena dedikasinya dalam menulis lagu.
-
J-Hope (Jung Ho-seok), mantan penari jalanan dari grup NEURON, membawa keahlian tari dan energi positif.
-
Jimin (Park Ji-min), direkomendasikan oleh gurunya di sekolah tari, dikenal sebagai penari utama dengan suara unik.
-
V (Kim Tae-hyung), bergabung secara tak sengaja saat mendampingi teman audisi, menarik perhatian dengan vokalnya yang khas.
-
Jungkook (Jeon Jung-kook), anggota termuda, memilih Big Hit karena kagum pada kemampuan rap RM, meskipun mendapat tawaran dari agensi besar lainnya.
Proses seleksi ini tidak hanya mencari bakat, tetapi juga chemistry antaranggota, yang kemudian menjadi salah satu kekuatan utama BTS. Selama masa trainee, mereka tinggal di asrama sederhana yang sempit, berlatih hingga larut malam, dan sering menghadapi kesulitan finansial. Big Hit Entertainment saat itu kekurangan dana untuk produksi besar, sehingga para anggota harus berbagi ruang dan sumber daya yang terbatas.
Strategi Awal: Keterlibatan Media Sosial
Berbeda dengan grup K-pop lain yang mengandalkan promosi televisi, BTS memanfaatkan media sosial untuk membangun basis penggemar. Mereka aktif di platform seperti Twitter, YouTube, dan SoundCloud, berbagi cover lagu, vlog, dan konten di balik layar. Blog resmi BTS, yang diumumkan pada Mei 2013, mendokumentasikan perjalanan mereka menuju debut, memberikan penggemar wawasan tentang kehidupan sehari-hari mereka. Pendekatan ini, meskipun sederhana, memungkinkan BTS untuk terhubung langsung dengan penggemar, yang kemudian dikenal sebagai ARMY (Adorable Representative M.C. for Youth).
Perjuangan Awal Menuju Debut
Tantangan di Bawah Agensi Kecil
Big Hit Entertainment pada awal 2010-an adalah agensi dengan sumber daya terbatas, jauh dari kemegahan agensi besar seperti SM atau YG. BTS sering menghadapi kendala seperti biaya produksi video musik yang minim, asrama kecil, dan kurangnya akses ke panggung besar. Para anggota bahkan harus makan di restoran murah dan berbagi pakaian untuk penampilan. Suga, misalnya, pernah bekerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya selama masa trainee, sementara Jungkook harus menyeimbangkan sekolah dan latihan intensif. Meski begitu, semangat dan kerja keras mereka tetap membara.
Pembentukan Identitas Musik
BTS membedakan diri dari grup K-pop lain dengan fokus pada genre hip-hop yang kental, sebuah langkah berani di industri yang didominasi oleh pop dan EDM. Lirik mereka mengangkat isu-isu sosial yang relevan bagi generasi muda, seperti tekanan akademik, kesehatan mental, dan perjuangan identitas. Identitas ini terbentuk dari masukan kreatif para anggota, khususnya RM dan Suga, yang aktif menulis dan memproduksi lagu sejak awal. Pendekatan otentik ini menjadi ciri khas BTS, membedakan mereka dari grup lain yang sering mengandalkan produser eksternal.
Debut: 2 Cool 4 Skool (2013)
Peluncuran Resmi
BTS resmi debut pada 13 Juni 2013 dengan album single 2 Cool 4 Skool, yang menampilkan lagu utama “No More Dream.” Lagu ini, dengan beat hip-hop yang kuat dan lirik yang mengkritik ekspektasi sosial terhadap pelajar di Korea Selatan, langsung menarik perhatian karena keberanian temanya. Video musik “No More Dream” dirilis sehari sebelumnya, pada 12 Juni, dan menampilkan koreografi energik serta visual yang mencerminkan semangat pemberontakan remaja.
Album 2 Cool 4 Skool adalah bagian dari “School Trilogy,” sebuah seri konsep yang mengeksplorasi pengalaman dan kecemasan remaja di masa sekolah. Meskipun produksi album ini sederhana karena keterbatasan anggaran, kualitas musik dan pesan yang kuat membuatnya menonjol. Album ini terjual sekitar 24.000 kopi pada tahun rilisnya, sebuah angka yang sederhana namun menjanjikan untuk grup dari agensi kecil.
Penampilan Debut dan Respon Awal
BTS memulai panggung debut mereka di M Countdown pada 13 Juni 2013, diikuti oleh penampilan di acara musik Korea Selatan lainnya seperti Music Bank dan Inkigayo. Debut showcase mereka, yang diumumkan melalui kafe penggemar resmi, menjadi momen bersejarah yang dihadiri oleh penggemar awal. Meskipun belum mendapatkan perhatian besar dari media mainstream, BTS mulai membangun basis penggemar setia melalui interaksi langsung di media sosial dan penampilan panggung yang energik.
Lagu “No More Dream” memenangkan penghargaan New Artist of the Year di beberapa ajang bergengsi, termasuk Melon Music Awards, Golden Disc Awards 2013, dan Seoul Music Awards 2014. Penghargaan ini menandakan bahwa BTS, meskipun berasal dari agensi kecil, memiliki potensi untuk bersaing di industri yang kompetitif.
Langkah Menuju Debut Besar (2013–2015)
School Trilogy: Membangun Fondasi
Setelah 2 Cool 4 Skool, BTS melanjutkan “School Trilogy” dengan dua rilisan berikutnya:
-
O!RUL8,2? (11 September 2013): Mini album ini, dengan lagu utama “N.O,” kembali mengkritik sistem pendidikan yang menekan impian remaja. Album ini terjual sekitar 34.000 kopi pada tahun rilisnya dan mencapai posisi keempat di Gaon Chart. BTS juga membintangi variety show mereka sendiri, Rookie King Channel Bangtan, yang memparodikan acara televisi populer, memperlihatkan kepribadian mereka kepada penggemar.
-
Skool Luv Affair (12 Februari 2014): Album ini menandai langkah besar dengan single “Boy in Luv” dan “Just One Day.” Skool Luv Affair memuncaki Gaon Album Chart, terjual lebih dari 100.000 kopi pada 2014, dan menjadi rilisan pertama BTS yang masuk Billboard World Albums Chart di posisi ketiga. “Boy in Luv” masuk ke posisi kelima di US Chart, menunjukkan daya tarik internasional awal mereka.
Selama periode ini, BTS juga mulai menjajaki pasar internasional. Pada Juni 2014, mereka berpartisipasi sebagai juri di kompetisi dance cover K-pop di Rusia dan tampil di KCON Los Angeles, memperluas jangkauan mereka ke penggemar global. Pada Agustus 2014, mereka merilis album studio pertama, Dark & Wild, yang mencapai nomor dua di Gaon Chart dan terjual lebih dari 200.000 kopi.
The Most Beautiful Moment in Life: Titik Balik
Pada 29 April 2015, BTS merilis mini album ketiga, The Most Beautiful Moment in Life, Part 1, dengan lagu utama “I Need U.” Album ini menandai pergeseran musik mereka ke arah suara yang lebih eksperimental, menggabungkan hip-hop dengan elemen pop dan EDM. Lirik “I Need U” menggambarkan kecemasan dan kerentanan masa muda, resonan dengan penggemar di seluruh dunia. Video musiknya, yang menampilkan narasi emosional, menjadi bagian dari “BTS Universe,” sebuah cerita fiksi yang menghubungkan karya-karya mereka.
Pada 5 Mei 2015, BTS meraih trofi kemenangan pertama mereka di acara musik SBS The Show dengan “I Need U,” sebuah momen bersejarah yang dianggap sebagai “debut besar” mereka di industri K-pop. Kemenangan ini diikuti oleh empat penghargaan lainnya di Music Bank, Mnet M! Countdown, dan Show Champion. Album ini juga masuk ke Billboard 200 di posisi 107, menandakan terobosan internasional awal.
Pada 30 November 2015, BTS merilis The Most Beautiful Moment in Life, Part 2, dengan single “Run.” Album ini mencapai posisi pertama di Gaon Chart dan masuk Billboard 200 di posisi 171. Tur dunia pertama mereka, 2015 Live Trilogy Episode II: The Red Bullet, menarik puluhan ribu penonton di Asia, Amerika, dan Australia, memperkuat basis penggemar global mereka.
Faktor Kesuksesan Awal
Keterlibatan Kreatif Anggota
Salah satu kunci kesuksesan BTS adalah keterlibatan anggota dalam penulisan dan produksi musik. RM, Suga, dan J-Hope secara konsisten berkontribusi pada lirik dan komposisi, memberikan keaslian pada karya mereka. Lagu-lagu seperti “No More Dream” dan “I Need U” mencerminkan pengalaman pribadi mereka, membuatnya relevan bagi pendengar muda. Pendekatan ini kontras dengan banyak grup K-pop yang mengandalkan produser eksternal.
Hubungan dengan Penggemar (ARMY)
BTS membangun hubungan yang erat dengan ARMY melalui interaksi di media sosial, acara penggemar, dan konten seperti Bangtan Bombs. Fandom ARMY, yang resmi dibentuk pada 9 Juli 2013, menjadi kekuatan pendorong di balik kesuksesan mereka. Nama ARMY, yang berarti “tentara” dalam bahasa Inggris, selaras dengan konsep “anti peluru” BTS, melambangkan kesetiaan dan dukungan penggemar.
Pesan Sosial dan Keaslian
Lirik BTS yang membahas isu-isu seperti kesehatan mental, tekanan sosial, dan pemberdayaan diri resonan dengan generasi muda di seluruh dunia. Mereka berani mengangkat topik yang dianggap tabu di Korea Selatan, seperti bullying dan elitisme, yang membantu mereka membangun basis penggemar yang kuat di luar Asia. Keaslian ini, dikombinasikan dengan penampilan panggung yang energik, membuat BTS menonjol di antara grup K-pop lainnya.
Dampak dan Warisan Awal
Kemenangan “I Need U” pada 2015 menandai titik balik, menempatkan BTS sebagai grup yang diperhitungkan di industri K-pop. Kesuksesan ini diikuti oleh pengakuan internasional, seperti masuknya The Most Beautiful Moment in Life: Young Forever (2016) ke Billboard 200 dan penampilan mereka di KCON di berbagai negara. BTS juga mulai menarik perhatian media Barat, dengan Forbes mencatat mereka sebagai artis dengan cuitan paling banyak di-retweet pada Maret 2016.
Pada Oktober 2016, album Wings dengan single “Blood Sweat & Tears” mencapai all-kill di tangga lagu Korea Selatan dan memenangkan Artist of the Year di Mnet Asian Music Awards 2016. Album ini juga menandai ekspansi mereka ke pasar Jepang, dengan Youth mencapai nomor satu di tangga lagu Jepang. Pada November 2017, BTS menjadi grup K-pop pertama yang tampil di American Music Awards, menandakan debut besar mereka di panggung global.
Tantangan dan Pelajaran
Meskipun sukses, BTS menghadapi berbagai tantangan:
-
Persaingan Industri: Berasal dari agensi kecil, BTS harus bersaing dengan grup dari agensi besar yang memiliki sumber daya lebih banyak.
-
Kritik dan Stigma: Sebagai grup hip-hop, mereka sering dianggap tidak sesuai dengan citra idola K-pop yang glamor, dan nama “Bangtan Sonyeondan” sempat dianggap kurang menarik oleh beberapa pihak.
-
Tekanan Mental: Para anggota menghadapi tekanan besar selama masa trainee dan awal debut, dengan beberapa di antaranya, seperti Suga, berjuang melawan masalah kesehatan mental.
Namun, ketahanan dan kerja sama tim mereka memungkinkan BTS untuk mengatasi rintangan ini. Dukungan dari ARMY dan visi Bang Si-hyuk untuk memberikan kebebasan kreatif kepada anggota menjadi pendorong utama kesuksesan mereka.
Kesimpulan
Perjalanan karier BTS hingga debut besar mereka pada 2015 adalah kisah inspiratif tentang kerja keras, keaslian, dan koneksi dengan penggemar. Dari asrama kecil dan anggaran terbatas, BTS berhasil menembus batasan industri K-pop dengan musik yang otentik dan pesan yang bermakna. Debut mereka dengan 2 Cool 4 Skool pada 2013 menandai awal perjuangan, sementara kemenangan “I Need U” pada 2015 menjadi titik balik yang mengukuhkan posisi mereka. Dengan memanfaatkan media sosial, keterlibatan kreatif, dan hubungan erat dengan ARMY, BTS tidak hanya menjadi ikon K-pop, tetapi juga simbol pemberdayaan generasi muda di seluruh dunia. Warisan awal mereka terus membentuk perjalanan mereka menuju status sebagai “Pop Icons of the 21st Century.”
BACA JUGA: Masalah Sosial di Indonesia pada Tahun 1900-an: Dampak Kolonialisme dan Kebangkitan Kesadaran Sosial
BACA JUGA: Perkembangan Teknologi Militer Portugal: Dari Era Penjelajahan hingga Abad Modern
BACA JUGA: Perjalanan Karir NewJeans: Dari Debut Sensasional hingga Bintang Dunia