kakeriun.com, 29 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Lee Sun-mi, atau lebih dikenal dengan nama panggung Sunmi, adalah salah satu ikon K-pop yang telah mengukir namanya di panggung dunia. Dari debutnya sebagai anggota girl group Wonder Girls pada tahun 2007 hingga menjadi solois dengan gaya musik unik yang disebut “Sunmi-pop,” perjalanan kariernya penuh dengan lika-liku, kerja keras, dan inovasi. Artikel ini akan menguraikan secara mendetail perjalanan karier Sunmi, menyoroti pencapaian, tantangan, dan kontribusinya dalam industri K-pop, serta bagaimana ia berhasil menembus panggung internasional.
1. Awal Karier: Langkah Pertama di Industri K-Pop 
Sunmi lahir pada 2 Mei 1992 di Iksan, Jeolla Utara, Korea Selatan. Ia menunjukkan bakat seni sejak kecil, dengan pendidikan formal di SD Hwangnam, SMP Chung Dam, dan SMA Chung Dam, sebelum melanjutkan studi di Universitas Dongguk dengan jurusan teater musikal. Menurut Wikipedia, perjalanan Sunmi di industri K-pop dimulai ketika ia mengikuti audisi untuk SM Entertainment, salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan. Meskipun hampir menjadi trainee di SM, seorang karyawan yang pindah ke JYP Entertainment merekomendasikan Sunmi untuk mengikuti audisi di JYP, dan ia berhasil lulus pada tahun 2006.
Pada 10 Februari 2007, Sunmi debut sebagai anggota Wonder Girls, girl group di bawah JYP Entertainment, dengan mini album pertama The Wonder Begins. Grup ini dengan cepat meraih popularitas dengan lagu-lagu seperti “Irony” dan “Tell Me,” yang menjadi hit besar di Korea Selatan. Wonder Girls juga menjadi pelopor K-pop di pasar internasional, terutama dengan lagu “Nobody,” yang berhasil masuk ke Billboard Hot 100 pada tahun 2009, sebuah pencapaian langka untuk artis K-pop pada masa itu. Menurut postingan di X oleh @GirlsTalkBR, kesuksesan “Nobody” membantu membuka jalan bagi K-pop di panggung dunia.
Sebagai anggota termuda Wonder Girls, Sunmi dikenal karena pesona panggungnya yang alami dan kemampuan menarinya yang menonjol. Namun, tekanan industri K-pop dan jadwal yang padat membuatnya memutuskan untuk meninggalkan grup pada Januari 2010 untuk fokus pada pendidikannya. Keputusan ini mengejutkan penggemar, tetapi mencerminkan prioritas Sunmi untuk menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi.
2. Hiatus dan Kembalinya ke Panggung Musik 
Setelah meninggalkan Wonder Girls, Sunmi mengambil hiatus selama tiga tahun untuk fokus pada studi di Universitas Dongguk. Pada tahun 2013, JYP Entertainment mengumumkan kembalinya Sunmi sebagai artis solo, menandai babak baru dalam kariernya. Single digital debut solonya, “24 Hours,” dirilis pada 20 Agustus 2013, diikuti oleh extended play (EP) Full Moon pada tahun 2014. Kedua lagu ini menduduki posisi kedua di Gaon Digital Chart, menunjukkan penerimaan yang kuat dari publik. Menurut Beautynesia, “24 Hours” memperkenalkan Sunmi sebagai solois dengan konsep “classy sexy,” yang memadukan sensualitas dan keanggunan dalam penampilan panggungnya.
Kesuksesan “24 Hours” dan “Full Moon” menunjukkan kemampuan Sunmi untuk berdiri sendiri di industri yang didominasi oleh grup K-pop. Ia juga mulai terlibat dalam penulisan lirik dan produksi musik, menandai awal perkembangan gaya musiknya yang unik. Menurut theAsianparent, kemampuan Sunmi sebagai penulis lagu dan produser menjadi salah satu faktor kunci yang membuatnya tetap relevan di industri K-pop.
3. Kembali ke Wonder Girls dan Pembubaran Grup 
Pada Juni 2015, JYP Entertainment mengumumkan kembalinya Sunmi ke Wonder Girls, yang saat itu beralih ke format band dengan konsep baru. Sunmi bergabung kembali bersama Yubin, Yeeun, dan Hyelim untuk merilis album Reboot pada Agustus 2015, yang menampilkan lagu hits seperti “I Feel You” dan “Why So Lonely.” Sunmi juga berkontribusi dalam penulisan lagu untuk Wonder Girls, termasuk “Back” dan “Faded Love,” menunjukkan bakatnya sebagai penulis lagu.
Namun, pada 26 Januari 2017, Wonder Girls resmi bubar setelah Sunmi dan Yeeun memutuskan untuk tidak memperbarui kontrak mereka dengan JYP Entertainment. Pembubaran ini menandai akhir dari era penting dalam karier Sunmi, tetapi juga membuka jalan bagi kesuksesan solonya yang lebih besar.
4. Terobosan sebagai Solois: Kelahiran “Sunmi-pop” 
Setelah meninggalkan JYP Entertainment, Sunmi menandatangani kontrak dengan Makeus Entertainment (kini Abyss Company) pada Maret 2017. Pada 22 Agustus 2017, ia merilis single “Gashina,” yang menjadi titik balik dalam kariernya. Diproduksi oleh Teddy Park dari YG Entertainment, “Gashina” menjadi fenomena global, dengan koreografi ikoniknya yang viral di media sosial. Lagu ini memenangkan penghargaan Style in Music Awards di Mnet Asian Music Awards 2017 dan Song of the Year (August) di Gaon Chart Music Awards. Menurut Beautynesia, kesuksesan “Gashina” tidak hanya populer di Korea Selatan, tetapi juga menginspirasi dance cover di seluruh dunia, termasuk oleh idol K-pop lainnya.
“Gashina” memperkenalkan gaya musik yang kemudian disebut “Sunmi-pop,” sebuah genre yang memadukan elemen pop, disko, rock, dan musik tradisional Korea dengan sentuhan retro dan city pop. Menurut Yoursay, Sunmi menciptakan identitas musik yang unik dengan keterlibatan langsung dalam konsep dan produksi lagunya, memungkinkannya untuk menonjol di antara solois K-pop lainnya.
Setelah “Gashina,” Sunmi terus merilis single-single sukses seperti “Heroine” (Januari 2018), “Siren” (September 2018), dan “LALALAY” (Agustus 2019). Mini album Warning (2018) mengukuhkan posisinya sebagai solois terkemuka, dengan lagu-lagu yang mengeksplorasi tema emosi dan identitas pribadi. Meskipun “Heroine” sempat terlibat kontroversi plagiarisme, Sunmi berhasil mengatasi tantangan ini dengan merilis karya-karya baru yang diterima dengan baik oleh penggemar dan kritikus.
5. Tur Dunia dan Pengakuan Internasional
Pada Februari 2019, Sunmi memulai tur dunia pertamanya, Warning, yang membawanya ke 18 kota di Asia, Amerika Utara, dan Eropa. Menurut Wikipedia, tiket untuk beberapa pertunjukan di Amerika Utara terjual habis, menunjukkan popularitasnya di pasar internasional. Selama tur, ia merilis single “Noir” pada Maret 2019, yang menggambarkan dampak media sosial terhadap hubungan manusia. Tur ini berakhir di Seoul pada Juni 2019, mengukuhkan status Sunmi sebagai salah satu solois K-pop terkemuka di panggung dunia.
Kesuksesan tur dunia ini menandai puncak perjalanan Sunmi dari anggota girl group menjadi artis solo dengan pengaruh global. Menurut Orami, tur ini menjadi momen bersejarah yang memperkuat reputasinya sebagai performer karismatik dengan kemampuan panggung yang memukau.
6. Eksplorasi Tema Pribadi dan Kesehatan Mental
Selain kesuksesan komersial, Sunmi dikenal karena keberaniannya mengangkat isu-isu personal, termasuk kesehatan mental. Pada Agustus 2020, ia merilis video spesial untuk lagu “Borderline,” yang menyentuh tema gangguan kepribadian borderline, sebuah kondisi yang didiagnosis pada dirinya pada tahun 2020. Menurut WowKeren, Sunmi secara terbuka berbicara tentang perjuangannya dengan kesehatan mental, memberikan inspirasi bagi penggemar untuk menghadapi tantangan serupa. Pola pikir optimisnya, yang ia bagikan dalam wawancara dengan Lee Young Ji di My Alcohol Diary, menunjukkan kedewasaan dan ketahanannya dalam menghadapi tekanan industri K-pop.
Lagu-lagu seperti “Tail” (Februari 2021), “Pporappippam” (Juni 2020), dan “Heart Burn” (Juni 2022) juga mencerminkan kemampuan Sunmi untuk menggabungkan tema emosional dengan musik yang energetik dan inovatif. Kolaborasinya dengan musisi seperti J.Y. Park (When We Disco), Park Won (Oh Yeah), dan tim esports DWG KIA (Go or Stop?) menunjukkan fleksibilitasnya dalam mengeksplorasi berbagai genre dan proyek.
7. Pencapaian Terkini dan Comeback 2024
Pada Mei 2024, Sunmi mengumumkan comeback-nya dengan single digital “Balloon in Love,” yang dirilis pada 13 Juni 2024. Menurut Beautynesia, pengumuman ini disambut antusias oleh penggemar, dengan teaser yang menampilkan konsep musim panas yang ceria. Single ini menjadi bagian dari upaya Sunmi untuk terus bereksperimen dengan konsep baru sambil mempertahankan identitas “Sunmi-pop.”
Pada Maret 2023, Sunmi merilis album LP pertamanya, B-Side, untuk merayakan 10 tahun karier solonya. Album ini berisi lagu-lagu yang mencerminkan perjalanan musiknya selama satu dekade, dari balada hingga lagu-lagu energetik. Menurut Orami, B-Side menjadi karya istimewa yang mengukuhkan posisi Sunmi sebagai artis yang mampu berevolusi dengan industri K-pop yang dinamis.
8. Tantangan dan Kontroversi
Perjalanan karier Sunmi tidak lepas dari tantangan. Selain kontroversi plagiarisme terkait “Heroine,” ia juga menghadapi tekanan industri K-pop yang menuntut kesempurnaan. Pada April 2022, Sunmi terlibat dalam kontroversi sikap setelah diduga berbohong kepada wartawan di bandara, tetapi ia berhasil memulihkan citranya dengan penampilan yang kuat dan keterlibatan langsung dengan penggemar.
Menurut BBC News Indonesia, industri K-pop sering kali menekan artis untuk mempertahankan citra ideal, sebuah tantangan yang juga dihadapi Sunmi. Namun, seperti Sulli, Sunmi memilih untuk vokal tentang isu-isu seperti kesehatan mental dan identitas pribadi, menjadikannya panutan bagi banyak penggemar.
9. Kontribusi dan Dampak pada Industri K-Pop
Sunmi telah memberikan dampak signifikan pada industri K-pop melalui:
-
Inovasi Musikal: Dengan “Sunmi-pop,” ia menciptakan genre yang unik, memadukan elemen tradisional dan modern yang membedakannya dari artis lain.
-
Inspirasi bagi Solois: Menurut theAsianparent, kesuksesan Sunmi sebagai solois mantan anggota girl group menginspirasi artis lain seperti Taeyeon dan HyunA untuk mengejar karier solo.
-
Advokasi Kesehatan Mental: Keberaniannya berbicara tentang gangguan kepribadian borderline telah membantu mengurangi stigma kesehatan mental di Korea Selatan.
-
Pengaruh Global: Tur dunia dan kolaborasi internasionalnya memperkuat posisi K-pop di pasar global, sejalan dengan kesuksesan artis seperti BTS dan Agnez Mo.
10. Kesimpulan
Perjalanan karier Sunmi dari anggota Wonder Girls hingga menjadi solois ternama di panggung K-pop dunia adalah bukti kerja keras, ketahanan, dan inovasi. Dari debutnya pada 2007 hingga kesuksesan “Gashina” dan tur dunia Warning, Sunmi telah menunjukkan kemampuan untuk berevolusi dengan industri yang kompetitif sambil mempertahankan identitasnya yang unik. Dengan “Sunmi-pop,” ia tidak hanya menciptakan warisan musikal, tetapi juga menginspirasi penggemar dan artis lain untuk menghadapi tantangan dengan keberanian dan kreativitas. Comeback terbarunya pada 2024 dan karya-karya seperti B-Side menegaskan bahwa Sunmi tetap menjadi kekuatan besar di K-pop, baik di Korea Selatan maupun di panggung internasional.
BACA JUGA: Detail Planet Mars: Karakteristik, Struktur, dan Misteri Terkecil di Tata Surya
BACA JUGA: Cerita Rakyat Tiongkok: Warisan Budaya, Makna, dan Pengaruhnya
BACA JUGA: Perbedaan Perkembangan Media Sosial Tahun 2020-2025: Analisis Lengkap Secara Mendalam